Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Islam di Balai KB Kecamatan Jenggawah
Pada semester 7 tahun ajaran 2024/2025, mahasiswa Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah Universitas Islam Kiai Haji Achmad Siddiq Jember melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dengan fokus pada program-program kerja yang melibatkan interaksi langsung dengan masyarakat serta kontribusi nyata dalam pelayanan publik. PPL ini dilaksanakan di Kantor Balai KB di kecamatan Jenggawah. Pada minggu ini terdapat kegiatan Posyandu Lansia, Posyandu Balita dan Ibu Hamil, serta dalam kegiatan sosialisasi pencegahan pernikahan dini.
Selama pelaksanaan PPL, mahasiswa terlibat aktif dalam membantu administrasi di Kantor Balai KB. Tugas-tugas yang dilakukan meliputi pengarsipan data, verifikasi validasi data keluarga beresiko stunting, menginput data Rencana Kegiatan Masyarakat kampung KB di kecamatan Jenggawah. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar tentang pentingnya administrasi yang efektif, tetapi juga memahami bagaimana data yang akurat dapat mendukung program-program keluarga berencana di masyarakat.
Selain itu, mahasiswa juga berperan dalam kegiatan Posyandu Lansia, Posyandu Balita dan Ibu Hamil. Dalam posyandu ini, mahasiswa membantu dalam proses pendaftaran, pencatatan perkembangan kesehatan peserta, serta memberikan informasi layanan konseling keluarga yang relevan. Keterlibatan ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat, mengaplikasikan keterampilan komunikasi yang efektif, serta memahami kebutuhan khusus kelompok lansia, balita, dan ibu hamil.
Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial, mahasiswa juga berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi pencegahan pernikahan dini. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada remaja yang dilaksanakan di SMP Salafiyah Miftahul Huda (kamis, 15 Agustus 2024) tentang pentingnya menunda pernikahan hingga usia yang lebih matang, baik dari segi fisik maupun psikologis, dikarenakan Jenggawah merupakan kasus pernikahan dini tertinggi nomor 2 di Kabupaten Jember.
Dalam sosialisasi ini, mahasiswa tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga memfasilitasi diskusi dan sesi tanya jawab, sehingga peserta dapat lebih memahami dampak negatif dari pernikahan dini dan pentingnya perencanaan masa depan yang lebih baik.Pengalaman ini juga diharapkan dapat membekali mahasiswa dengan wawasan yang lebih luas tentang dinamika sosial dan tantangan yang dihadapi masyarakat, sehingga mereka dapat menjadi konselor yang lebih empatik dan responsif terhadap kebutuhan klien di masa mendatang. ( Zayyana Fajriati Shoumi, Amitya Anggita Putri, Hamidatuz zakkiyah Aprilia, dan Sovi Amalia Rohmah)
